Minggu, 28 Oktober 2012

RESIKO PEMAKAIAN DOPING



               Sebelum membahas tentang bahaya atau resiko pemakaian doping ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu prosedur pemeriksaannya yaitu :
               Biasanya yang diperiksa adalah para pemenang pertama,kedua dan ketiga, lalu ditambah satu orang atau beberapa orang atlit yang diambil secara random sampling dan juga mereka yang dicurigai memakai doping. Mereka semua ini harus melaporkan diri kepada team control doping biasanya selambat-lambatnya satu jam setelah pertandingan/perlombaan selesai, bila tidak, maka ia akan langsung didiskualifikasikan. Hukuman lain yang dapat dikenakan adalah berupa denda uang (pada olahraga bayaran) atau diskors (tidak boleh bertanding) selama beberapa waktu tertentu. Yang diperiksa adalah urine atau darah si atlit, tetapi urine lebih banyak di dipergunakan karena kebanyakan zat-zat doping ini diekskresi melalui urine.
               Seratus cm urine yang ditampung dalam botol gelas (yang diberi tanda dan nama) ditutup dan diberi lak, lalu dibagi dua, satu botol disimpan di lemari es dan satu botol lainnya mengalami pemeriksaan-pemeriksaan yang umumnya terdiri dari dua tahap:
1.    Tahap screening, untuk deteksi dan perkiraan berapa macam doping yang ada.
2.    Tahap kedua untuk identifìkasi.
   Urutan test biasanya sebagai berikut :
1.    Zat tersebut diextraksi dari larutannya.
2.    Screening dilakukan dengan memakai thin layer atau gas chromatography.
3.    Identifikasi dilakukan dengan cara isolasi dan analisa memakai chromatography pula.
4.    Untuk konfirmasi identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan cara Mass Spectrometer, Ultraviolet Absorption Spectrometer, Infrared Absorption Spectrometer.
5.    Pemeriksaan anabolic steroids dilakukan dengan cara Radio Immuno Assay dan dilanjutkan dengan Mass Spectrometer pula.
               Pada pengambilan sample yang boleh hadir adalah atlet yang diperiksa, pelatih atau team manager atau dokter atlet, petugas pengambil sample, wakil dari federasi internasional cabang olahraga tersebut dan anggota-anggota dari Komisi Kontrol Doping. Orang-orang ini semua menandatangani suatu berita acara yang menyatakan bahwa mereka hadir pada saat pengambilan sample dilaksanakan. Bila hasil test ternyata positif maka team pemeriksa segera memanggil team manager atau pengasuh si atlet yang bersangkutan dan memberitahukannya. Bila setelah perundingan antara mereka dapat disimpulkan adanya suatu kasus doping, maka hasil tersebut segera diumumkan dalam waktu 24 jam setelah sample diterima. Suatu pemeriksaan ulangan dapat diminta oleh atlet atau team yang bersangkutan secara tertulis dalam waktu 24 jam setelah hasil pertama diumumkan. Segera botol yang disimpan di lemari es diambil untuk pemeriksaan ulangan dan pemeriksaan ulangan ini sebaiknya dilakukan dilaboratorium yang lain. Atau bila dilakukan dilaboratorium itu juga maka pemeriksaan tertebut harus dijalankan oleh teknisi atau petugas laboratorium lain pula. Dan pada pemeriksaan ulangan ini maka team manager atau pelatih atau dokter si atlit yang bertangkutan diperkenankan hadir untuk menyaksikannya. Hasilnya bila memang positif, maka atlet atau teamnya segera didiskualifikasikan. Hukuman lain dapat pula dilakukan oleh federasi internasional cabang olahraga tertebut. Persoalan yang timbul disini ialah kadang- kadang dalam Olympiade hukuman-hukuman yang dijatuhkan oleh IOC (International Olympic Committee = Komite Olympiade International ) berbeda dengan hukuman-hukuman yang terdapat dalam peraturan federasi internasional cabang testebut. Hal inilah yang memusingkan para penyelenggara pertandingan, dan kiranya hal inilah yang harus segera dirumuskan dengan baik supaya terdapat suatu peraturan yang seragam mengenai sanksi-sanksinya supaya tidak terdapat suatu kontradiksi.
               Secara umum penggunaan doping akan menyebabkan terjadinya kebiasaan yang selanjutnya mengakibatkan kecanduan dan ketergantungan obat yang pada akhirnya akan membahayakan atlet itu sendiri. Macam doping dan bahaya doping tersebut antara lain:
               Morphine berpengaruh terhadap SSP (Sistem Syaraf Pusat), berupa analgesia, meningkatkan rasa kantuk, perubahan mood dan depresi pernafasan. Pada saluran pencernaan menyebabkan penurunan motilitas usus, nusea serta emesis, disamping juga keracunan akut hingga berakibat koma.
a.    Anabolic steroid: menyebabkan wanita bersifat maskulin, gangguan pertumbuhan dan perkembangan seks dan tulang, oedem, icterus, kanker hati, dan peningkat suhu tubuh.
               Disamping itu juga adanya fakta kunci dari sekelompok utama obat peningkat       penampilan dan perawatan medis yang dilarang oleh komite olimpiade internasional (International Olympic Committee/IOC) adalah stimulan substansi yang beraksi di otak, meningkatkan kesiapan, kemampuan kompetitif, dan daya serang dan mengurangi kelelahan, membuat atlet merasa lebih kuat, lebih enerjik dan tegas.
      Efek sampingnya termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, meningkatkan dan membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke dan kematian. Stimulan ini dapat ditemukan dalam resep dan obat-obat yang dijual di konter termasuk dalam herbal dan makanan tambahan.
               Contoh satu obat perangsang yang dilarang itu termasuk amphetamines, bromantan, cocaine, ephedrines and salbutamol.
b.    Steroid Anabolic steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru. Mereka meningkatkan kekuatan otot dan mendorong pertumbuhan otot baru, meniru pengaruh dari hormon seks laki-laki testosteron.
               Atlet bisa berlatih lebih keras dalam periode yang lebih lama dan pulih lebih cepat dari cedera. Obat-obat itu sah digunakan dalam kondisi tertentu seperti osteoporosis, beberapa bentuk anemia dan untuk mendukung pemulihan setelah operasi besar dan sakit yang serius. Efek samping yang diakibatkan termasuk membangun ciri-ciri pria pada seorang wanita, kehilangan kesuburan, impoten, jerawat dan kerusakan ginjal, pada laki-laki obat ini menyebabkan pengurangan spermatogenesis, kulit menjadi kasar. Mereka juga meningkatkan tekanan darah, memperkeras arteri dan meningkatkan resiko sakit jantung, sakit lever, dan kanker tertentu, pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan tertutupnya epifisis yang menghambat pertumbuhan. Contoh dari anabolic steroids adalah androstenedione, nandrolone dan stanozolol.
c.    THG (tetrahydrogestrinone) Steroid tiruan yang didesain secara spesifik untuk membantu atlet, ini ditemukan di laboratorium Los Angeles setelah petunjuk dari seorang pria yang menyatakan sebagai pelatih atletik terkenal.
               Beberapa atlet atletik termasuk juara 100 meter Eropa asal Inggris Dwain Chambers telah dinyatakan positif pada tes THG DIURETICS Diuretics membantu mengurangi cairan dari tubuh dan sebelumnya digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi, gagal jantung, sakit jantung dan lever serta ketegangan pre-menstrual. Diuretics meningkatkan produksi urin, mengurangi pembengkakan jaringan yang disebabkan cairan yang tertahan dan meningkatkan efisiensi jantung saat darah yang dipompa di sekujur tubuh kurang.
d.    Diuretics dapat disalah gunakan untuk mengurangi berat badan dan menambah the rate saat urin diproduksi dan dikurangi, membuat sulit untuk mendeteksi substansi yang dilarang dalam darah. Efek samping yang merugikan termasuk dehidrasi, sakit kepala, mual, dan detak jantung yang tidak normal. Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan ginjal dan jantung berhenti bekerja. Contoh diuretics adalah acetazolamide, bumetanide, chlorthalidone.
e.    Hormon peptide dan glycoprotein adalah substansi yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh untuk mengendalikan fungsi-fungsi tubuh tertentu. Persamaannya adalah obat yang dibuat manusia yang mempunyai efek yang mirip dengan hormon natural. Hormon-hormon itu meningkatkan pertumbuhan, mempengaruhi perilaku umum dan seksual, pengendalian rasa sakit dan merangsang produksi sel darah merah.
f.     HGH Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat. Presiden badan anti doping dunia (WADA) Dick Pound mengumumkan pada malam upacara pembukaan Olimpiade Athena bahwa tes HGH akan digunakan pada Olimpiade tersebut.
g.    ERYTHROPOIETIN (EPO) EPO adalah hormone yang memacu daya  tahan tubuh (endurance). EPO ini relatif susah dideteksi dalam tes doping, karena sifat hormon itu yang sama dengan hormon yang diproduksi ginjal. Memang, dalam tubuh manusia, EPO memiliki fungsi penting dalam pembentukan sel darah merah, kalau digunakan semestinya sesuai dosis. Kegunaan utama dari EPO sintetis adalah untuk mengobati anemia. Ini disalah gunakan oleh atlet jarak jauh, pemain ski cross-country dan pembalap sepeda untuk meningkatkan daya tahan tubuh (endurance).
               Efek yang merugikan termasuk tekanan darah tinggi, menyumbat pembuluh arteri dan vena, pembengkakan otak, jantung berdebar, sakit dan luka pada otot dan mual.
h.    Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran.
               Efek merugikan yang terjadi antara lain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.
i.      Doping darah mengatur sel darah merah atau hasil peroduksi yang terkait untuk menambah jumlah sel darah merah buatan yang ada di dalah tubuh, yang meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam tubuh. Darah dapat diambil dari atletnya sendiri dan disimpan selama dua atau tiga bulan menjelang kompetisi.
               Sekitar sepekan sebelum pertandingan darah disuntikkan, meningkatkan jumlah sel darah merah dan menambah kapasitas pengangkut oksigen pesaing. Digunakan dalan olahraga ketahanan seperti lari, bersepeda, dan ski cross-country. Efek merugikan termasuk gagal ginjal dan lever dan kerusakan otak.
               Metode yang dilarang yaitu doping darah dan manipulasi urin melalui farmokologi, kimia dan fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar