Sebelum membahas tentang bahaya atau resiko pemakaian
doping ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu prosedur pemeriksaannya
yaitu :
Biasanya yang diperiksa adalah para pemenang pertama,kedua
dan ketiga, lalu ditambah satu orang atau beberapa orang atlit yang diambil
secara random sampling dan juga mereka yang dicurigai memakai doping. Mereka semua ini harus
melaporkan diri kepada team control doping biasanya selambat-lambatnya satu jam
setelah pertandingan/perlombaan selesai, bila tidak, maka ia akan langsung
didiskualifikasikan. Hukuman lain yang dapat dikenakan adalah berupa denda uang
(pada olahraga bayaran) atau diskors (tidak boleh bertanding) selama beberapa
waktu tertentu. Yang diperiksa adalah urine atau darah si atlit, tetapi urine
lebih banyak di dipergunakan karena kebanyakan zat-zat doping ini diekskresi melalui urine.
Seratus cm urine yang ditampung dalam botol gelas (yang
diberi tanda dan nama) ditutup dan diberi lak, lalu dibagi dua, satu botol
disimpan di lemari es dan satu botol lainnya mengalami pemeriksaan-pemeriksaan
yang umumnya terdiri dari dua tahap:
1.
Tahap screening,
untuk deteksi dan perkiraan berapa macam doping yang ada.
2.
Tahap kedua untuk
identifìkasi.
Urutan test biasanya
sebagai berikut :
1.
Zat tersebut
diextraksi dari larutannya.
2.
Screening dilakukan
dengan memakai thin layer atau gas chromatography.
3.
Identifikasi
dilakukan dengan cara isolasi dan analisa memakai chromatography pula.
4.
Untuk konfirmasi identifikasi
tersebut dapat dilakukan dengan cara Mass Spectrometer, Ultraviolet Absorption
Spectrometer, Infrared Absorption Spectrometer.
5.
Pemeriksaan anabolic
steroids dilakukan dengan cara Radio Immuno Assay dan dilanjutkan dengan Mass
Spectrometer pula.
Pada pengambilan sample yang boleh hadir adalah atlet
yang diperiksa, pelatih atau team manager atau dokter atlet, petugas pengambil
sample, wakil dari federasi internasional cabang olahraga tersebut dan
anggota-anggota dari Komisi Kontrol Doping.
Orang-orang ini semua menandatangani suatu berita acara yang menyatakan bahwa
mereka hadir pada saat pengambilan sample dilaksanakan. Bila hasil test
ternyata positif maka team pemeriksa segera memanggil team manager atau
pengasuh si atlet yang bersangkutan dan memberitahukannya. Bila setelah
perundingan antara mereka dapat disimpulkan adanya suatu kasus doping, maka hasil tersebut segera
diumumkan dalam waktu 24 jam setelah sample diterima. Suatu pemeriksaan ulangan
dapat diminta oleh atlet atau team yang bersangkutan secara tertulis dalam
waktu 24 jam setelah hasil pertama diumumkan. Segera botol yang disimpan di
lemari es diambil untuk pemeriksaan ulangan dan pemeriksaan ulangan ini
sebaiknya dilakukan dilaboratorium yang lain. Atau bila dilakukan dilaboratorium
itu juga maka pemeriksaan tertebut harus dijalankan oleh teknisi atau petugas
laboratorium lain pula. Dan pada pemeriksaan ulangan ini maka team manager atau
pelatih atau dokter si atlit yang bertangkutan diperkenankan hadir untuk
menyaksikannya. Hasilnya bila memang positif, maka atlet atau teamnya segera
didiskualifikasikan. Hukuman lain dapat pula dilakukan oleh federasi
internasional cabang olahraga tertebut. Persoalan yang timbul disini ialah
kadang- kadang dalam Olympiade hukuman-hukuman yang dijatuhkan oleh IOC
(International Olympic Committee = Komite Olympiade International ) berbeda
dengan hukuman-hukuman yang terdapat dalam peraturan federasi internasional
cabang testebut. Hal inilah yang memusingkan para penyelenggara pertandingan,
dan kiranya hal inilah yang harus segera dirumuskan dengan baik supaya terdapat
suatu peraturan yang seragam mengenai sanksi-sanksinya supaya tidak terdapat
suatu kontradiksi.
Secara umum
penggunaan doping akan menyebabkan terjadinya kebiasaan yang selanjutnya mengakibatkan
kecanduan dan ketergantungan obat yang pada akhirnya akan membahayakan atlet
itu sendiri. Macam doping dan bahaya doping tersebut antara lain:
Morphine berpengaruh
terhadap SSP (Sistem Syaraf Pusat), berupa analgesia, meningkatkan rasa kantuk,
perubahan mood dan depresi pernafasan. Pada saluran pencernaan menyebabkan
penurunan motilitas usus, nusea serta emesis, disamping juga keracunan akut
hingga berakibat koma.
a.
Anabolic steroid:
menyebabkan wanita bersifat maskulin, gangguan pertumbuhan dan perkembangan
seks dan tulang, oedem, icterus, kanker hati, dan peningkat suhu tubuh.
Disamping itu
juga adanya fakta kunci dari
sekelompok utama obat peningkat penampilan
dan perawatan medis yang dilarang oleh komite olimpiade internasional
(International Olympic Committee/IOC) adalah stimulan substansi yang beraksi di
otak, meningkatkan kesiapan, kemampuan kompetitif, dan daya serang dan
mengurangi kelelahan, membuat atlet merasa lebih kuat, lebih enerjik dan tegas.
Efek sampingnya termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, meningkatkan dan membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke dan kematian. Stimulan ini dapat ditemukan dalam resep dan obat-obat yang dijual di konter termasuk dalam herbal dan makanan tambahan.
Contoh satu obat perangsang yang dilarang itu termasuk amphetamines, bromantan, cocaine, ephedrines and salbutamol.
Efek sampingnya termasuk meningkatkan tekanan darah dan suhu tubuh, meningkatkan dan membuat tidak beraturan detak jantung, serangan dan kegelisahan, kehilangan nafsu makan dan kecanduan. Ini dapat menyebabkan jantung berhenti, stroke dan kematian. Stimulan ini dapat ditemukan dalam resep dan obat-obat yang dijual di konter termasuk dalam herbal dan makanan tambahan.
Contoh satu obat perangsang yang dilarang itu termasuk amphetamines, bromantan, cocaine, ephedrines and salbutamol.
b.
Steroid Anabolic
steroids merangsang sel otot dan tulang untuk membuat protein baru. Mereka
meningkatkan kekuatan otot dan mendorong pertumbuhan otot baru, meniru pengaruh
dari hormon seks laki-laki testosteron.
Atlet bisa
berlatih lebih keras dalam periode yang lebih lama dan pulih lebih cepat dari
cedera. Obat-obat itu sah digunakan dalam kondisi tertentu seperti
osteoporosis, beberapa bentuk anemia dan untuk mendukung pemulihan setelah
operasi besar dan sakit yang serius. Efek samping yang diakibatkan termasuk
membangun ciri-ciri pria pada seorang wanita, kehilangan kesuburan, impoten,
jerawat dan kerusakan ginjal, pada laki-laki obat ini menyebabkan pengurangan
spermatogenesis, kulit menjadi kasar. Mereka juga meningkatkan tekanan darah,
memperkeras arteri dan meningkatkan resiko sakit jantung, sakit lever, dan
kanker tertentu, pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan tertutupnya epifisis
yang menghambat pertumbuhan. Contoh dari anabolic steroids adalah
androstenedione, nandrolone dan stanozolol.
c.
THG (tetrahydrogestrinone)
Steroid tiruan yang didesain secara spesifik untuk membantu atlet, ini
ditemukan di laboratorium Los
Angeles setelah petunjuk dari
seorang pria yang menyatakan sebagai pelatih atletik terkenal.
Beberapa atlet
atletik termasuk juara 100 meter Eropa asal Inggris Dwain Chambers telah
dinyatakan positif pada tes THG DIURETICS Diuretics membantu mengurangi cairan
dari tubuh dan sebelumnya digunakan untuk menangani tekanan darah tinggi, gagal
jantung, sakit jantung dan lever serta ketegangan pre-menstrual. Diuretics
meningkatkan produksi urin, mengurangi pembengkakan jaringan yang disebabkan
cairan yang tertahan dan meningkatkan efisiensi jantung saat darah yang dipompa
di sekujur tubuh kurang.
d.
Diuretics dapat
disalah gunakan untuk mengurangi berat badan dan menambah the rate saat urin
diproduksi dan dikurangi, membuat sulit untuk mendeteksi substansi yang
dilarang dalam darah. Efek samping yang merugikan termasuk dehidrasi, sakit
kepala, mual, dan detak jantung yang tidak normal. Dehidrasi yang parah dapat
menyebabkan ginjal dan jantung berhenti bekerja. Contoh diuretics adalah
acetazolamide, bumetanide, chlorthalidone.
e.
Hormon peptide dan
glycoprotein adalah substansi yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh untuk
mengendalikan fungsi-fungsi tubuh tertentu. Persamaannya adalah obat yang
dibuat manusia yang mempunyai efek yang mirip dengan hormon natural.
Hormon-hormon itu meningkatkan pertumbuhan, mempengaruhi perilaku umum dan
seksual, pengendalian rasa sakit dan merangsang produksi sel darah merah.
f.
HGH Human Growth
Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon
pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang
merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH
disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan.
Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit
jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya
otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat. Presiden badan anti doping dunia
(WADA) Dick Pound mengumumkan pada malam upacara pembukaan Olimpiade Athena
bahwa tes HGH akan digunakan pada Olimpiade tersebut.
g.
ERYTHROPOIETIN (EPO)
EPO adalah hormone yang memacu daya tahan
tubuh (endurance). EPO ini
relatif susah dideteksi dalam tes doping, karena sifat hormon itu yang sama
dengan hormon yang diproduksi ginjal. Memang, dalam tubuh manusia, EPO memiliki
fungsi penting dalam pembentukan sel darah merah, kalau digunakan semestinya
sesuai dosis. Kegunaan utama dari
EPO sintetis adalah untuk mengobati anemia. Ini disalah gunakan oleh atlet
jarak jauh, pemain ski cross-country dan pembalap sepeda untuk meningkatkan
daya tahan tubuh (endurance).
Efek yang merugikan termasuk
tekanan darah tinggi, menyumbat pembuluh arteri dan vena, pembengkakan otak,
jantung berdebar, sakit dan luka pada otot dan mual.
h.
Beta-blockers
membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah,
memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti
panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran.
Efek merugikan
yang terjadi antara lain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula
darah rendah dan gagal jantung.
i.
Doping darah
mengatur sel darah merah atau hasil peroduksi yang terkait untuk menambah
jumlah sel darah merah buatan yang ada di dalah tubuh, yang meningkatkan
kapasitas pengangkutan oksigen dalam tubuh. Darah dapat diambil dari atletnya
sendiri dan disimpan selama dua atau tiga bulan menjelang kompetisi.
Sekitar sepekan
sebelum pertandingan darah disuntikkan, meningkatkan jumlah sel darah merah dan
menambah kapasitas pengangkut oksigen pesaing. Digunakan dalan olahraga
ketahanan seperti lari, bersepeda, dan ski cross-country. Efek merugikan
termasuk gagal ginjal dan lever dan kerusakan otak.
Metode yang
dilarang yaitu doping darah dan manipulasi urin melalui farmokologi, kimia dan
fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar