Fungsi dan Peranan Protein
Protein memegang peranan penting
dalam berbagai proses biologi. Peran-peran tersebut antara lain:
1. Transportasi dan penyimpanan
Molekul kecil dan ion-ion
ditansport oleh protein spesifik. Contohnya transportasi oksigen di dalam
eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh
mioglobin.
2. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein
yang sangat spesifik dan sensitif dapat mengenal kemudian bergabung dengan
benda asing seperti: virus, bakteri, dan sel dari organisme lain.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat
terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Misalnya pergerakan kromosom
saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan dan kekerasan
kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5. Katalisis enzimatik
Sebagaian besar reaksi
kimia dalam sistem biologi, dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim yang
berperan adalah protein.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls
saraf
Rangsang spesifik direspon
oleh selespon sel saraf diperantarai oleh protein reseptor.
Contohnya rodopsin adalah
protein yang sensitive terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh
lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis.
7. Pengendali pertumbuhan dan
diferensiasi
Protein mengatur
pertumbuhan dan diferensiasi organism tingkat tinggi. Misalnya faktor
pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak
hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008).
Fungsi protein bagi kesehatan:
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan
Rambut, kulit, dan kuku
membutuhkan asam-asam amino yang mengandung sulfur. Protein kolagen merupakan
protein utama urat-urat dan jaringanikat.
2. Memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertindak
sebagai buffer, yaitu bereaksi dengan asam dan basa untuk menjaga pH pada taraf
konstan. Sebagian jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit
alkali (pH 7,35-7,45)
3. Sumber energi
Sebagai sumber energi,
protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kkal/g protein.
Manfaat Protein
Protein bagi tubuh adalah sebagai
zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat berperan untuk perkembangan tubuh
dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi luka, memardan
sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak. Isoflavon
yangterkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam
air dan bersifat antiaging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal
bebas).
Manfaat Protein Sebagai
Enzim
Hampir semua reaksi biologis
dipercepat atau dibantu oleh suatu senyawa makromolekul spesifik yang disebut
enzim, dari reaksi yang sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon
dioksida sampai yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar
peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
A. Akibat Kekurangan Protein
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah 5 tahun. Kekurangan protein sering ditemukan secara bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kondisi yang dinamakan marasmus.
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor lebih banyak pada anak usia tiga tahun yang sering terjadi pada anak yang terlambat menyapih sehingga komposisi gizi makanan tidak seimbang terutama dalam hal protein. Kwashiorkor dapat terjadi pada konsumsi energi yang cukup atau lebih. Gejalanya adalah pertumbuhan terambat, otot-otot berkurang dan melemah, endema, muka bulat seperti bulan dan gangguan psikomotor.
2. Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yaitu wasting/merusak. Maramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas bulan pertama), karena terlambat diberi makan tambahan. Penyakit ini dapat terjaadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi terutama gastroenteritis. Marasmus berpengaruh jangka panjang terhadap mental dan fisik yang sulit diperbaiki. Gejalanya yaitu pertumbuhan terhambat, lemak di bawah kulit berkurang serta otot-otot berkurang dan melemah.
B. Akibat Kelebihan Protein
Kelebihan protein secara berlebihan tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di hati. Memperberat kerja hati dan ginjal untuk membuang nitrogen pada metabolisme asam amino (deaminasi). Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai. Jika kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan bisa jadi penyebab osteoporosis. Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis. Produksi urin berlebihan dapat mengganggu penampilan. Mineral-mineral penting seperti potasium, kalium, magnesium akan terbuang melalui urin sehingga dapat menimbulkan dehidrasi.
INI DARI:
Sunita, Almaitsier. 2001.
Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Clark, Nancy. 2001.
Petunjuk Gizi untuk Setiap Cabang Olahraga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Staff UNY. 2011.
“Metabolisme Makanan”. (On-line).
staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Bb6-Metabolisme.pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar